Powered By Blogger

Minggu, 03 Oktober 2010

Apa gunannya mentri tenaga kerja di indonesia

Mentri Tenaga kerja tak becus.........

mentri tenaga kerja tidak mampu mensidak perusahan suwasta yang gaji karyawannya tak cukub buat makan..
pantaskah gaji karyawan 1.500.000 buat sebulan....
jangan kan 1.500.0000
di bawah itu masih ada saja perusahan menggaji karyawan....
yang paling parah malah ada yayasan menggaji karyawannnya cuma 650.000 rupiah..
kalau begitu apa pungsi mentri tenaga kerja buat indonesia...
kalu tidak bisa memperjuangan nasib anak indonesia..

Minggu, 26 September 2010

Mampukah Pemerintah kita berantas kemiskinan

Presentasi ini diilhami oleh buku The Fortune of the Bottom of The Pyramid yang ditulis oleh C.K. Prahalad, dimana masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki tingkat kemakmuran yang rendah yang termasuk dalam The Bottom of The Pyramid (BOP). Hasil penelitian dari World Bank menunjukkan bahwa 204 juta orang Indonesia hanya berpendapatan kurang dari Rp. 1,25 juta per bulan dan dikategorikan sebagai penduduk yang miskin. Maka diperlukan transformasi Sosial yang melibatkan peranan dari Pemerintah, agensi sosial dan Perusahaan BUMN/ Swasta.Industry Driver yang dapat menumbuhkan/ meningkatkan taraf hidup di BOP adalah: Connectivity, Healthcare, MicroFinance, Energy, dan Education. Slide Presentasi ini menjelaskan peranan kelima industry driver tersebut beserta case study sebagai referensi. Semoga berguna…

Jumat, 24 September 2010

Tegas kah mentri tenaga kerja...

Mampukah mentri tenaga kerja mensidak perusahan suwasta/yayasan sekolah tentang gaji kariwan yang di bawah setandar upah minimum regional buat karyawan yang lulusan SMA.....

seperti
1. restoran d'cost seafood..
2. restoran jepang
3.universitas tama jagakarsa
inalilahi wa inarojiun..
saya sebagai marga sinulingga turut mendoakan atas meninggalnya pak sinulingga..

Jumat, 17 September 2010

ada kah ujungnny drama centuri

 
 
 
 
 
 
                                      Menunggu Penyelesaian Drama Kasus Centuri
Sungguh unik sebuah drama politik di negeri ini, yang dipentaskan oleh para petinggi negara, berakhir dengan “happy ending” bahagia. Namun bagi masyarakat luas itu merupakan satu kegagalan besar pemerintah menangani kasus penyalahgunaan wewenang terbesar di Indonesia. Karena kerugian dialami negara bukanlah kerugian yang sedikit, belum lagi dalam penyelesaiannya tidak ada kejelasan sama sekali bagaimana akhir dari drama ini. Bukankah ini merupakan kesalahan terbesar presiden kita? Dimana membentuk PANSUS namun melihat sebelah mata hasil kerja dari pansus itu sendiri. Lalu kenapa mesti dibentuk pansus jika akhirnya tidak berguna juga sama sekali. Bukankah ini sebuah pemborosan?
Dulu seiring dengan terkuaknya masalah itu, media tak henti-hentinya menyorot kasus ini, baik media elektronik maupun cetak. Seolah masyarakat disuguhkan pergelaran seni yang dimainkan oleh pemerintah selama beberapa pekan. Namun lihatlah sekarang kasus ini hilang seketika dari media seiring dengan adanya pembelaan dari presiden kita kepada mereka yang dituding harus bertanggungjawab terhadap masalah ini. Tanpa ada kejelasan bagaimana akhir cerita yang konon indah sekali, namun membuat muntah para penontonnya.
Entah kita sadar atau tidak, terdapat sebuah konspirasi besar di tubuh pemerintahan negeri ini. Hukum yang sangat mudah dipermainkan, seolah-olah masyarakat hanya diumpamakan anak kecil yang mudah dialihkan perhatiannya ketika merengek ingin sesuatu kepada orangtuanya. Sebegitu kotornyakah negeri ini dengan mafia hukum.
Namun kami masyarakat kecil masih tetap mengharapkan penyelesaian kasus century secara tuntas. Karena orang yang terlibat dalam pelanggaran ini merupakan penghianat bangsa yang tak pantas hidup di negeri tercinta ini. Mereka tak ada bedanya dengan penjajah yang merampas harta negeri ini secara paksa hanya untuk kepentingan pribadi. Tidak ada hukuman yang pantas bagi mereka kecuali dihilangkan dari dunia ini. Karena merekalah yang menyebabkan negeri ini di timpa bencana yang tiada akhirnya.
Tulisan ini merupakan rintihan hati seorang manusia biasa yang mendambakan keadilan ditegakkan di negeri tercinta ini.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "